"Wahai
Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan
istri-istri orang Mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk
dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha
Penyayang." (Surat Al-Ahzab ayat 59)
Semoga
kalian, para saudara-saudaraku khususnya para muslimah, pernah membaca
ayat yang kukutip tersebut. Allah SWT telah memerintahkan kepada kita,
perempuan-perempuan Mukmin, untuk menutupkan jilbab ke seluruh tubuh
kita. Allah SWT sangatlah sayang kepada kita, kaum wanita. Dia tidak
ingin kehormatan seorang wanita ternodai. Dia tidak ingin kita diganggu
oleh setan-setan di luar sana ketika kita pergi ke luar rumah. Bukankah
memakai jilbab adalah perintah dari Allah SWT? Perintah itu langsung
turun melalui firmanNya melalui Al-Qur'an.
Bagiku,
sebagai seorang muslimah, hendaknya menutup auratnya, agar terjaga
kehormatan lahir dan batinnya. Secara tidak langsung, jilbabmu akan
membawamu kepada rahmatNya, kepada jalan lurus yang diridhai olehNya.
Memakai jilbab bukan masalah siap atau belum siap. Bukan masalah pantas
atau belum pantas. Itu sudah jelas merupakan perintahNya. Dan barang
siapa tidak menjalankan perintahNya, apakah masih bisa disebut sebagai
hambaNya?
Sebagai
contoh jika kamu bekerja pada sebuah perusahaan. Pada setiap perusahaan
pastinya memiliki standar kerja dan 'seabrek' peraturan yang harus
dipatuhi oleh setiap karyawannya. Jika kamu sebagai karyawan perusahaan
tersebut tidak mematuhi peraturan yang ada, pastinya kamu akan langsung
dipecat. Itu pasti, dan sudah harga mati.
Itu
hanya sebuah pengandaian saja. Nah, masalah mengenai memakai jilbab ini
langsung berhubungan dengan perintah Sang Maha Pencipta, yang
menciptakanmu. Jika Allah memakai tata cara seperti perusahaan tersebut,
pasti Allah akan langsung memecatmu dari buminya ini, karena kamu sudah
tidak melaksanakan perintahNya. Dalam arti kata lain, mungkin sudah
dicabutnya nyawamu itu. Tapi, Allah tidak melakukannya padamu, kan?
Walaupun kau masih terus saja tidak mengenakan jilbab dan memamerkan
tubuhmu kepada setiap mata di luar sana.
Perlu kau garis bawahi kalimat terakhir pada ayat yang kukutip di atas. "... Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
Bisakah
kau bayangkan betapa sabar dan sayangnya Dia padamu? Tetapi kau
membalas kasih sayangNya dengan tindakan yang pasti sungguh membuatNya
teramat sakit. Bagaimana jika kau yang disakiti hatinya seperti itu?
Misalkan kau berbuat baik kepada seseorang, tetapi orang itu malah
bertindak melecehkanmu. Bagaimana rasanya??
Sungguh
kasih sayang Allah tiada taranya. Hanya perlu kau balas kasihNya dengan
melaksanakan perintahNya, itu saja. Hal itu tidak akan membunuhmu, kan?
Tidak membuatmu gila, kan? Justru akan terjaga kehormatanmu itu.
Bukankah sebagai seorang wanita haruslah menjaga kehormatan kita untuk
suami kita kelak? Bukankah kita seharusnya mempersiapkan hadiah terbaik
untuk seorang pria yang akan menjadi imam kita kelak?
Jadilah
seorang wanita seperti mawar berduri di tepi jurang. Indah warnanya.
Diidam-idamkan setiap mata. Namun, sulit untuk terjamah setiap tangan
jahil yang menginginkannya. Hanya seseorang yang terbaik dan yang telah
terpilihlah yang akan mendapatkannya. Jadilah wanita yang dicemburui
oleh setiap bidadari-bidadari syurga. Jadilah wanita yang akan selalu
dinantikan kehadirannya oleh setiap penghuni syurga. Jadilah wanita yang
akan selalu terjaga oleh setiap malaikatNya.
Jagalah kehormatanmu, wahai saudara-saudara muslimahku. Kenakanlah jilbabmu. Maka, selamatlah kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar